Lulus SMA. Menghadiri kuliah. Mulai pekerjaan. Keluar dari rumah orang tuamu. Itu yang diharapkan orang dewasa, bukan?
Tetapi bukan itu yang selalu membuat hidup goyah. Ada banyak jalan berbeda yang bisa diikuti orang dalam kehidupan. Salah satunya melibatkan pindah dengan orang tua setelah tinggal sendirian sebentar. Orang-orang ini disebut bumerang, dan mereka semua mendarat kembali di rumah karena berbagai alasan.
Homes.com melakukan survei menanyakan kepada bumerang mengapa mereka kembali ke rumah masa kecil mereka. 1.100 orang merespons, dan ada beberapa tren yang terungkap dalam tanggapan mereka.
Gambar milik Homes.com
Untuk bumerang muda (usia 20-25), menabung untuk rumah atau pembelian besar lainnya adalah alasan utama di balik tinggal bersama orang tua. Kurangnya pekerjaan dan hutang menempati urutan ketiga dan keempat untuk kelompok umur yang sama. Di sisi lain, bumerang yang lebih tua (usia 41 tahun ke atas) menyebutkan merawat orang tua yang lanjut usia sebagai motivator nomor satu untuk kembali ke rumah.
Namun, kelompok bumerang tengahlah yang mencapai konsensus. Kurung usia antara 26-40 semuanya setuju bahwa alasan nomor satu untuk pindah ke rumah adalah karena hubungan yang gagal atau perceraian. Putus cinta setelah memiliki rumah bersama bisa sulit dan sering meninggalkan satu pihak tanpa pilihan selain mencari perumahan yang cepat.
Homes.com juga tidak hanya berbicara kepada anak-anak. Mereka juga bertanya kepada orang tua yang anak-anaknya pindah ke dalam apa yang mereka pikirkan tentang situasi tersebut. Seperti yang diharapkan, ada beberapa ketidaksepakatan keuangan.
Gambar milik Homes.com